REAKTUALISASI WAJAH BARU PEMBELAJARAN DI ERA SOCIETY 5.0

REAKTUALISASI WAJAH BARU PEMBELAJARAN DI ERA SOCIETY 5.0

 

REAKTUALISASI WAJAH BARU PEMBELAJARAN DI ERA SOCIETY 5.0

Oleh : Nurul Anam dll

Di era Society 5.0, ajaran ketauhidan harus menjadi yang utama ketimbang ajaran atau materi lainnya karena ajaran ketauhidan adalah puncak ajaran yang harus dikuasai terlebih dahulu dari pada ajaran atau materi lainnya. Ketauhidan adalah dasar dari agama Islam, di mana setiap individu wajib mempelajarinya, baik secara prinsip maupun tujuan, tetapi kenyataannya masih banyak terjadi problematika. Darmana dkk. (2013: 38) menjelaskan bahwa tingkat ketercapaian tujuan pendidikan nasional sebagaimana amanat undang-undang masih belum diharapkan dengan baik terutama dalam pencapaian tujuan ketauhidan. Bahkan tidak menutup kemungkinan makin banyak kasus-kasus dekadensi moral yang menunjukkan berbanding terbalik atau tidak ada korelasi antara pengembangan otak dengan hati urani atau antara pengembangan kemampuan kognitif dengan iman taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta ahlak mulia. Bahkan ada kecenderungan, dekadensi moral lebih sering terjadi dikalangan orang yang berpendidikan.

Selain itu, Abdurrahman Assegaf (2011: 40-41) dalam kenyataanya tak dapat dipungkiri bahwa kemajuan di bidang keduniawian, berupa teknologi modern selain menimbulkan kemajuan juga membawa dampak problematis, tantangan sertarisiko bagi keimanan dan ketakwaan seseorang. Ibarat sebuah pabrik yang mengeluarkan limbah dan polusi, modernitas juga bisa mengeluarkan sampah yang harus dihindari, diantara polusi modernitas adalah kian terbukanya pornografi, pornoaksi, free sex, perilaku hedonis dan materialistik, premanisme, white collar crime, eksploitasi sumber daya alam, bentuk-bentuk kekerasan, sampai pada peperangan. Semua itu harus diwaspadai, dibutuhkan sarana pembersih dari sampah modernitas bisa berupa upaya melestarikan nilai-nilai budaya, adat istiadat, kemanusiaan yang beradab, dan lebih dari itu adalah agama (Islam).

Jika anda ingin mendapatkan versi digitalnya, klik disini

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *